Rabu, 24 Oktober 2012

Cangkir yang Cantik


Seorang kakek dan nenek pergi berbelanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah untuk cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju pada sebuah cangkir yang cantik, "Lihatlah cangkir itu!", kata si nenek, kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara, "Terima kasih atas perhatiannya, perlu diketahui aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun, suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar."

Kemudian dia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. "Stop! Stop!", aku berteriak. Tapi orang itu berkata, "Belum!". Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. "Stop! Stop!", teriakku lagi. Tapi orang itu masih meninjuku, tanpa menghiraukan teriakkanku. Bahkan lebih buruk lagi, ia memasukkan aku ke dalam perapian. "Panas! Panas!, teriakku dengan keras. "Stop! Cukup!, teriakku lagi. Tapi orang itu berkata, "Belum!"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh, ternyata belum.Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. "Stop! Stop!", aku berteriak.

Wanita ini bertaka, "Belum!" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. "Tolong! Hentikan penyiksaan ini," sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakkanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku", kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatakan aku di dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku begitu terkejut. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku bediri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang tadi menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Sumber: Super Teen
Oleh: Malahayati, S.Psi


Terkadang untuk menjadi indah dan baik perlu pengorbanan yang besar dan kesakitan luar biasaNamun, setelah semua itu dapat kita lalui hal indah akan menanti kitaSeperti kisah "Cangkir yang Cantik" diatas, sebelum menjadi cangkir yang cantik dan diperhatikan oleh banyak orang ia hanyalah tanah liat tak berhargaNamun ditangan orang yang tepat dan keteguhan hati ia dapat berubah menjadi bergitu berhargaBegitu pula kita, seandainya kita dapat menempatkan diri dan kemampuan kita dengan tepat maka kita dapat menjadi pribadi yang lebih unggul dan indah 


"Karena Emas Murni Tidak Akan Takut Api"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar