Minggu, 13 Juli 2014

Dear Myself

Sudah lama sekali rasanya tidak menulis mengenai apa yang aku rasakan, terlalu sibuk? mungkin iya terlalu sibuk mencari-cari alasan untuk tidak menulis. Rasanya terlalu lama tidak menulis bahkan jari-jari tangan pun terasa kaku untuk mengetik kata demi kata ini. Bahkan hatipun terasa kaku untuk menuliskan apa yang ingin ditulis.

Mungkin aku berubah terlalu jauh, mungkin aku terdiam terlalu lama. Mungkin..
Mungkin aku terlena terlalu tinggi, aku hanya berharap dan tidak menginginkan perubahan menjadi lebih malas dari ini. Tidak berharap memiliki perasaan aneh yang tidak dapat aku mengerti lebih lama dari ini.

Entah mengapa rasanya setelah beberapa waktu ini berlalu, aku merasa semakin kehilangan arah dan tak mengerti apa yang sesungguhnya aku inginkan, bahkan tidak mengerti apa yang aku rasakan. Aku tidak tahu apa setelah semua ini, semua akan berjalan menjadi lebih baik, aku mungkin merasa takut akan apa yang akan terjadi esok hari, tapi mengapa, mengapa aku merasa takut? aku tidak mencoba mencarinya jauh kedalam diriku sendiri selama ini, aku hanya terus membiarkan diriku larut dalam rasa takut tersebut, hingga membuat aku kehilangan arah dan menjalani hidup ini bagaikan zombie yang hidup segan mati tak bisa. 

Hanya melalui semua aktivitas yang menjadi kewajibanku, tapi kehilangan semangat dalam hidup ini, seakan-akan kehidupan ini tak lagi berharga, lucu rasanya kini aku kembali mencoba mencari jati diruku yang mulai luntur dan hilang dimakan waktu yang sudah begitu lama aku habiskan untuk larut dalam segala perasaan yang mempermainkan kehidupanku hingga saat ini.

Apa kau berpikir aku menyesalinya?
yaa, tentu saja aku menyesalinya, mengapa aku begitu bodoh untuk tidak menyadarinya lebih cepat, tapi aku akan lebih menyesalinya jika saat ini aku masih tetap larut dalam segala perasaan yang mengombang-ambingkan diriku beberapa waktu ini. Aku merasa bahwa kini saatnya bangkit, aku harus bisa bangkit. Menjadi apapun aku nantinya hanya tergantung bagaimana aku menjalani hariku HARI INI.

Aku tidak berharap apapun saat mengetikan artikel ini, tidak sama sekali, bahkan diawal aku memulai mengetik judul dari artikel ini aku masih tidak dapat mengetahui apa yang akan aku tulis di sini. Aku hanya berharap bahwa dengan aku mengepost tulisan ini aku dapat mengingat apa yang aku sampaikan hari ini. Agar suatu hari nanti saat perasaanku kembali terombang-ambing aku dapat menemukan artikel ini kembali untuk mengingatkan aku bahwa aku pernah mersakan hal yang sama dulu dan aku berhasil bangkit, maka sekarang pun aku pasti bisa kembali bangkit.

Aku hanya berharap jika ada salah satu pembaca yang membaca artikel ini disaat ia merasa tidak mampu dan kehilangan arah menyadari bahwa ia tidak sendirian, setiap orang pasti pernah mersakan saat dimana ia merasa tidak mampu untuk berjalan, bahkan tidak mampu untuk merangkak. Aku hanya berharap saat ia membaca artikel ini, sedikit perasaan bersemangat kembali mucul pada dirinya, agar bisa sedikit membakar kembali semangat yang sedang dilanda badai. Aku tidak berharap banyak bahwa pembaca yang sedang murung tersebut dapat langsung kembali bersemangat saat membaca artikel ini, karena motivator terbaik ada dalam diri kita masing-masing.

Bukan aku yang mampu menyemangatimu, bukan dia, bukan juga dia, bukan siapa-siapa tapi HANYA DIRIMU SENDIRI. Motivator sehebat apapun akan kalah dengan motivator yang ada dalam diri kita sendiri. 

Mari kawan untuk kembali bangkit menjadi pribadi yang lebih baik lagi bersama-sama.

Karena saat karma buruk sudah berbuah, menangis dan menyesal pun percuma.


"Sendiri yang makan, sendiri yang kenyang"
"Kita adalah penyelamat diri kita sendiri"

Sekian tulisan yang dapat saya hasilkan hari ini, semoga bermanfaat. :)

Bangkitlah sekarang, keluarlah dari zona nyaman yang melenakan dirimu selama ini, aku tahu itu sakit, tapi tak akan ada emas yang indah jika tidak ditempa oleh besi dan panasnya bara api, untuk menjadi indah kau perlu merasakan sakit, rasakan sakitnya terus rasakan sakitnya hingga perasaan sakit itu tak lagi kau rasakan. 

Aku tahu kamu takut, demikian pula aku, aku tak tahu apa yang akan aku hadapi kedepannya, aku tak yakin apakah aku mampu, tapi aku sadari terus berada dalam ketakutan ini tak akan menghasilkan apapun, bahkan hanya membuat aku semakin mundur, sedikit demi sedikit mundur dari kemampuan yang tadinya aku miliki, dan hanya ada satu cara untuk mengenyahkan perasaan takut tersebut, yaitu:

BELAJAR

Perbanyak ilmu yang kau miliki, hingga kau yakin bahwa kau mampu untuk menghadapi persaingan di dunia yang kejam ini.
Tapi ingatlah satu hal, jangan biarkan kesombongan menghambatmu, karena pikiran yang sombong dan mersasa mampu akan menghambatmu dari rasa ingin tahu akan hal-hal baru di dunia ini.

Aku bukanlah apa-apa, aku bukanlah orang yang ingin mengajarimu dengan kecongkakan, sungguh bukan itu yang aku harapkan, aku hanya sedang membangkitkan semangat diriku yang sudah lama hilang, aku hanya sedang berusaha membangunkannya kembali, aku hanya ingin bersama-sama dengannya menjalani hidup yang menakutkan ini, meyakinkannya bahwa ia tak sendiri bahwa ia tak perlu takut, dan aku hanya berpikir jikalau apa yang aku katakan benar, mengapa tidak aku bagikan dengan orang lain, mungkin saja ada diatara kalian yang juga merasa takut dalam mengahadapi kehidupan ini seperti aku saat ini.

Salam hangat dari sahabatmu yang sedang berusaha membangkitkan semangatnya,
salam bagi saudara-saudara yang sedang putus asa, takut, dan tidak bersemangat.