Memang ada perbedaan antara seseorang dengan
orang lain. Beda adat, beda strata social, beda agama, beda keturunan, dan
sebagainya. Dan perbedaan itu kadang-kadang dijadikan “peluru” untuk
bertengkar. Sesungguhnya perbedaan itu tidak mendasar, karena yang melihat
perbedaan itu hanyalah mata daging kita ini. Tetapi bila kita melihat dengan
mata hati, melihat dengan pegetahuan yang mendalam, justru perbedaan itu tidak
mempunyai alasan yang kuat.
Di antara mereka yang berbeda agama, berbeda kepercayaan, bahkan
mungkin yang merasa tidak mempunyai agama, semuanya tidak ada yang ingin
menderita, semua ingin hidup bahagia, ingin mencapai kehidupan yang lebih baik.
Bukankah demikian? Siapa pun yang berkelebihan atau berkekurangan, beragama A atau
beragama B, siapakah diantaranya yang ingin menderita? Semua menolak
penderitaan dan menginginkan hidup yang lebih baik.
Bahkan bila kita berpikir lebih luas,
binatang-binatang sekalipun tidak ingin menderita. Binatang-binatang juga ingin
menghindari penderitaan dan mencari hidup yang enak. Hanya saja beda antara
manusia dengan binatang: binatang mencari hidup yang enak dengan sederhana,
sedangkan manusia bisa mencari hidup yang lebih baik, lebih bahagia, lebih
berkualitas, dan lebih berharga dengan jangkauan lebih luas.
Sumber :
Bersahabat Dengan Kehidupan – Memaknai Dengan Kearifan
Oleh : Bhikkhu Sri
Pannyavaro