1. Kelompok yang suci yang tidak tumimbal lahir lagi:
- Alam Buddha (Buddha Dhatu)
- Alam Prayetka Buddha (Prayetka Buddha Dhathu)
- Alam Bodhisattva (Bodhisattva Dhatu)al
- Alam Arhat (Arhat Dhatu)
2. Kelompok yang belum suci yang masih tumimbal lahir lagi:
- Alam Dewa (Dewa Dhatu)
- Alam Manusia (Manusya Dhatu)
- Alam Asura
- Alam Binatang (Triyak Dhatu)
- Alam Setan Gentayangan (Preta Dhatu)
- Alam Neraka (Naraka Dhatu)
ALAM BUDDHA
Alam Buddha adalah alam yang maha sempurna disebut Nirvana, makhluk yang terlahir di alam ini telah melaksanakan Sadparamita dengan sempurna sehingga memperoleh tingkat pencerahan Bodhi yang tiada taranya (Anuttara Samyaksambodhi), jasa dan pahala-Nya telah berlimpah-limpah serta mempunyai kemampuan membimbing semua makhluk yang berjodoh agar memperoleh kesadaran Bodhicitta dan membina diri keluar dari roda samsara sampai tercapainya Nirvana.
Sadparamita : artinya enam perbuatan kesempurnaan agung tanpa pamrih, yaitu:
- Kemurahan hati tanpa pamrih (Dana)
- Disiplin moral tanpa pamrih (Sila)
- Kesabaran tanpa pamrih (Ksanti)
- Semangat ketekunan untuk maju (Virya)
- Meditasi (Dyyana)
- Kebijaksanaan (Prajna)
ALAM PRAYETKA BUDDHA
Alam Prayetka Buddha adalah manusia yang dengan usaha dan pengetahuan sendiri telah melatih dan berhasil memutuskan dengan sempurna 12 rantai sebab musabab yang saling bergantungan (Dvadasanga Pratityasamutpada), dan memperoleh pencerahan Prayetka Bodhi, akan tetapi paramitanya terbatas, sehingga Prayetka Buddha pengikutnya kurang, dan sering disebut Buddha sendiri.
ALAM BODHISATTVA
Alam Bodhisattva dihuni oleh siswa Hyang Buddha yang telah melaksanakan Maitri dan Karuna, landasan ke-Boddhian, Sad-Paramita yang banyak, menolong para makhluk dari derita, tetapi pahalanya belum berlimpah-limpah, mempunyai kemampuan untuk menolong dirinya sendiri, serta semua makhluk yang berjodoh, agar bebas dari alam sengsara/duniawi.
ALAM ARHAT
Alam Arhat dihuni oleh siswa Hyang Buddha yang telah sempurna melaksanakan 4 kesunyataan mulia (Catur Aryasatyani) sempurna, melaksanakan sila, samadhi, prajna yang berdasarkan ajaran Samyaksambuddha sehingga mencapai pencerahan Sravaka Boddhi untuk dirinya sendiri atau telah bebas dari tumimbal lahir.
4 kesunyataan mulia (Catur Aryasatyani):
- Adanya Duhkha / derita / Duhkha Aryasatya
- Sebab musabab timbulnya Duhkha / Duhkha Samudaya Aryasatya
- Terhentinya Duhkha / Duhkha Nirodha Aryasatya
- Jalan untuk menghentikan Duhkha / Duhkha Gamini Pratipad Aryasatya (Jalan Mulia Berunsur Delapan)
ALAM DEWA
Alam Dewa dihuni oleh para Dewa dan Dewi yang diliputi oleh kegembiraan, usia panjang dan kemakmuran yang berlimpah-limpah. Makhluk yang dapat dilahirkan dialam ini, telah sempurna menjalankan 10 perbuatan bajik (Dasa Kusala Karma) dan melakukan pancasila dengan baik, bila pahala kebajikannya telah habis dinikmati, maka ia juga tumimbal lahir lagi di alam manusia.
Dasa Kusala Karma:
3 Karma dari tubuh
- Tidak membunuh
- Tidak mencuri
- Tidak berzinah
- Tidak berbohong
- Tidak berkata buruk
- Tidak berkata kasar
- Tidak memfitnah
3 Karma dari pikiran
- Tidak serakah / lobha
- Tidak benci / dosa
- Tidak bodoh / Moha
ALAM MANUSIA
Alam manusia dihuni oleh manusia yang terikat oleh kondisi ketidakkekalan / Anicca (Pali), Anitya (Sansekerta), dukkha / derita dan An-atman / Anatha / tiada inti yang kekal, setelah meninggal dapat berproses tumimbal lahir di salah satu dari 10 alam besar sesuai dengan karmanya. Untuk dapat dilahirkan sebagai manusia yang bahagia manusia harus menjalankan pancasila dan dasa kusala karma dengan baik.
Pancasila Buddhis:
Pancasila agama Buddha adalah sila pokok yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Buddha yang saleh, meliputi:
- Dilarang membunuh
- Dilarang mencuri
- Dilarang berbuat perbuatan asusila
- Dilarang berdusta
- Dilarang minum minuman yang dapat menghilangkan kesadaran (mabuk-mabukan)
ALAM ASURA
Alam asura adalah alam yang penuh keinginan, ketidakpuasan. Makhluk yang dilahirkan di alam asura ini, selalu melakukan perbuatan berdasarkan keinginannya, ia tidak menjalankan pancasila dan dasa kusala karma, akan tetapi melatih diri dengan samadhi, sehingga memperoleh kekuatan gaib yang mudah untuk melakukan sesuatu sesuka hatinya. Alam asura mempunyai napsu keinginan dan emosi yang luar biasa, serta mempunyai kekuatan, kesaktian seperti Dewa, akan tetapi alam asura diliputi dengan kegelisahan, ketidak tentraman, kemarahan, ketidakpuasan. Jangka waktu hidupnya lebih panjang dari usia manusia, setelah meninggal ia bisa tumimbal lahir lagi di alam manusia, binatang, setan gentayangan, neraka.
ALAM BINATANG
Alam binatang yaitu alam yang dihuni oleh makhluk binatang. Alam binatang diliputi dengan ketidakkekalan, derita, tanpa inti, kegelisahan, kebodohan, serta tidak mempunyai akal dan budi. Makhluk yang terlahir di alam ini karena semasa hidupnya ia selalu melanggar pancasila dan dasa kusala karma, melakukan tindakan yang negatif (Akusala Karma), tidak kenal budi, tidak dapat membedakan mana yang benar dan salah, tidak menggunakan akal budi dan tidak mau belajar Dharma.
ALAM SETAN GENTAYANGAN
Alam setan gentayangan dihuni oleh para makhluk halus yang gentayangan. Makhluk yang dilahirkan di alam preta ini karena semasa ia menjadi manusia selalu melanggar pancasila dan dasa kusala karma, maka di dalam pikiran, ucapan, perbuatannya ia selalu melakukan dosa, moha dan lobha. Alam setan gentayangan penuh dengan penderitaan, kepanasan, kehausan, kegelisahan, kelaparan dan jangka waktu hidupnya berbeda-beda. Setelah meninggal dunia ia bisa tumimbal lahir lagi sesuai timbunan karma masa lalunya.
ALAM NERAKA
Alam neraka yaitu alam yang dihuni oleh para makhluk yang melakukan perbuatan karma buruk, yang tidak ada perbuatan karma baiknya. Makhluk yang dilahirkan di alam neraka karena ia selalu melanggar pancasila dan dasa kusala karma, serta pikirannya selalu diliputi dengan kebencian, kebodohan dan keserakahan yang tiada taranya, semasa hidupnya tidak berbakti dan menyusahkan kedua orang tuanya. Demikian juga dengan makhluk yang telah melakukan 5 perbuatan buruk (Pancanantarya - papakarma) akan langsung tumimbal lahir di alam neraka.
Pancanantarya - papakarma (5 pebuatan buruk):
- Membunuh ibu atau ayah
- Membunuh guru
- Membunuh seorang Arhat
- Memecah belah Sangha
- Mengeluarkan darah seorang Buddha
Sumber : Apa yang Harus Diketahui Oleh Umat Buddha Mahayana! (1)
Karya : Y.A Bhiksu Dutavira Maha Sthavira
Edit : Hogan Kusnadi
Sunting : Metta Juwita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar