Sabtu, 06 April 2019

TAKUT

Hallo,

Kawan-kawan pembaca, apakah masih ada yang membaca ini? Kalau tidak juga bukan masalah, karena sekarang saya merasa dengan menulis dan membacanya ulang suatu saat nanti saya akan takjub sendiri dengan perubahan yang sudah terjadi. Misalnya tulisan dimana saya menulis sangat sulit rasanya menjadi mahasiswa yang bekerja sambil kuliah, dana kuliah tetap tidak cukup dari hasil kerja, lelah sungguh lelah, tidak ada waktu untuk tugas, tidak ada waktu untuk belajar dengan serius yang benar-benar fokus hanya pelajaran, sampai ditahap ingin menyerah saja.

Tapi Buddha sungguh baik, saya memiliki bos yang sunguh pengertian dan pekerjaan yang tidak menguras seluruh energi saya, saya tahu kuliah saya menjadi tidak 100% diri saya, tapi saya bersyukur sangat bersyukur saya mampu tumbuh dari kejadian itu. Setelah saya melewati masa-masa ingin menyerah terhadap pekerjaan saya, saya jadi merasa lebih mampu untuk menjalaninya, dan justru menambah pekerjaan saya dibidang yang lain serta menjadi lebih sibuk.

Lalu sampai akhirnya juga saat waktu terus berjalan dan tanpa disadari saya bisa lulus kuliah! Wow! Luar biasa. Saya tidak akan merasa atau ingat mungkin bila saya tidak menuliskannya, menuliskan masa-masa dimana saya merasa lelah dan ingin berhenti, setelah saya membaca lagi saya takjub bahwa kini saya membacanya bukan hanya saya sudah lulus kuliah strata satu saya bahkan saat saya menuliskan ini saya sudah menyelesaikan studi strata dua saya.

Lalu tulisan yang lainnya adalah saya pernah menuliskan bahwa saya ingin kuliah lagi, entah itu psikologi atau melanjutkan bidang strata satu saya. Saya tidak menyangka yang tadinya hanya impian dengan dukungan dan doa dari kedua orang tua saya, saya mampu menyelesaikannya. Meski dengan banyak sekali hadangan rasa malas dan enggan yang sering kali menghampiri.

Saya pernah ditahap saya tidak selesai-selesai dalam mengerjakan tugas akhir strata dua saya, entah itu rasa malas juga rasa takut. Takut gagal, takut salah, karena pembimbing saya saat itu mengatakan bahwa saya harus mampu sendiri, belajar sendiri sehingga beliau tidak mau memeriksa hasil pekerjaan saya apakah sudah benar secara data dan sebagainya, saya takut dan terus ragu untuk mengerjakannya dan karena hal itu juga membuat saya malas mengerjakannya. Saya tidak tahu apakah saya benar atau salah dalam mengerjakannya.

Sulit dan rasa tidak enak untuk terus ijin dari tempat bekerja yang sudah sungguh sangat pengertian untuk memberikan ijin agar saya bisa menempuh pendidikan lanjutan saya. Saya sungguh bersyurkur atas pengertiannya. Sulit karena pembimbing yang tidak mau memeriksa hasil pekerjaan saya dan hal-hal pengganggu lainnya. Sampai ditahap teman-teman saya mulai lulus satu pesatu sampai junior-junior pun sudah mulai  memasuki masa sidang, saya berpikir sampai kapan saya akan menunda hal ini, untuk apa dan mengapa. Karena saya sadar dengan saya menunda rasa gelisah saya tidak kemana-mana saya hanya merasa sedikit aman karena saya terus bersembunyi tetapi saya tidak bisa kemana-mana, saya takut dan saat saya ingat tanggung jawab dan tugas saya, saya kembali menjadi gelisah karena tidak juga menyelesaikannya. Saya tidak mau lagi terus-terusan menyimpan rasa gelisah ini. Maka saya putuskan harus mengahirinya.

Saya berusaha mengerjakannya dengan pengetahuan yang saya tahu saja, saya kerjakan sebisa dan semampu saya dengan didukung doa dan keluarga tentunya. Banyak kesalahan yang saya lakukan dan terperiksa oleh pembimbing kedua atau penguji saya, tapi itu lebih baik daripada terus diam dan bingung. Saya akhirnya mampu menyelesaikan semuanya sekarang.

Yang mau saya sampaikan bukan hanya sekedar curhat atau berbangga diri, bukan itu. Tetapi saya menjadi sadar bahwa melakukan sesuatu selama itu adalah hal yang benar maka lakukanlah, jangan terbelengu oleh rasa takut akan kesalahan, semua orang melakukan kesalahan, jangan minder, jangan berkecil hati, jangan merasa rendah diri, juga bukan berarti menjadi sombong. Tetapi dari pengalaman itu saya menyadari bahwa lebih baik dikerjakan, sekecil apapun progerssnya jauh lebih baik dari pada terus menunda, kalian bahagia saat kalian menunda tapi pada akhirnya hasil akhir akan tetap ditagih, lalu kalian kembali menjadi gelisah. Tapi kalian takut dan kembali menunda seperti yang sudah saya lakukan. Akhirnya saya tidak berkembang ke manapun dalam penulisan saya.

Sampai saya kerjakan, sekecil apapun progerssnya kerjakan, karena itu lebih baik daripada menjadi diam. Kalian tidak akan menyadarinya hingga saatnya kalian ditagih, entah kalian sudah siap atau kalian menjadi menyesal. Saya bangga bukan kepada gelar saya, saya bangga bukan kepada isi penelitian saya, saya bangga karena saya mampu menyelesaikannya, saya bangga karena saya mampu melewatinya, saya bangga karena saya mampu mengerjakannya kembali.

Ada saat dimana saya merasa takut untuk mengerjakannya, karena saya takut apa yang sudah saya kerjakan ternyata salah, karena merasa tidak ada yang membimbing saya. Akhirnya saya memilih bertanya kepada orang lain namun tidak ingin menjawab karena merasa tidak sopan untuk melangkahi pembimbing saya yang seharusnya. Saya bingung kemana saya harus bertanya apakah yang sudah saya kerjakan benar atau tidak, saya tidak berkomunikasi dengan baik dan saya hanya diam mengunggu. Akhirnya saya tidak kemana-mana. Setelah semua berjalan melewati saya, saya baru tersadar, bahwa saya tidak bisa begini terus.

Yakinlah saat kalian lakukan yang terbaik, kalian akan mencapai hasil, jangan samakan pencapaian kalian dengan orang lain, karena setiap orang berbeda. Jangan takut gagal, tapi tetap berhati-hati, bekali diri dengan kemampuan sehingga kalian memiliki keyakinan diri. Terus berusaha, teruslah bergerak.

KEEP MOVING FORWARD

Saat ini saya memiliki ketakutan lain mengenai hubungan pribadi saya dan keluarga, saya harap saya mampu menerapkan apa yang saya katakan, mohon doanya. Terimakasih.

Lalu bila ingin menuliskan impian maka impian saya adalah belajar lebih banyak, menjadi lebih mampu dan memiliki wawasan yang lebih baik. Impian saya adalah usaha saya baik dalam makanan ataupun dalam hitungan juga dalam tulisan. Saya harap saya mampu memiliki kenanan dengan dunia-dunia diluar sana. Semoga ada yang berhasil. Svaha.

Terimakasih semua.

Semangat selalu dan teruslah berusaha. Jangan menyerah hanya karena takut menghadapi kegagalan.

I love my life, I love myself, I love you.
I love to know Dharma, I love Buddha.

06.04.19
Tanggal HC Kampus