Jumat, 21 Desember 2012

Tersenyumlah Pada Kehidupanmu :)

 
Kehidupan kita mungkin terkadang terasa begitu berat dan sulit untuk kita jalani, namun kehidupan itu adalah bahagia. 

Belakangan ini saya baru saja menyadari, bahwa kehidupan ini dapat terasa bahagia atau tidak adalah tergantung dari diri kita sendiri. Mengapa saya dapat mengatakan demikian? Tentu saja saya mengatakan hal tersebut karena dilandasi oleh beberapa alasan, salah satu faktor yang mempengaruhi saya adalah latar belakang agama saya yaitu, agama Buddha, karena dalam agama Buddha kita diajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita merupakan tanggung jawab kita sendiri, kita tidak dapat menyalahkan orang lain atas kesulitan yang kita hadapi. 

Justru dengan semakin kita menyalahkan orang lain atas kesedihan atau kesusahan yang kita alami kita akan semakin larut dalam kesedihan kita sendiri, karena dalam mind set kita, kita berpikir "aku tidak bisa bahagia karena dia", "aku susah karena dia", kita tidak akan merasa bahagia saat kita berada didekatnya, padahal mungkin saja dia saudara, orang tua, anak, atau pasangan hidup kita yang harus kita temui setiap hari. Lalu bagaimana kita bisa menjadi bahagia apabila kita meletakan kebahagiaan kita pada orang lain. 

Karena pada kenyataannya kita hidup tidak dapat mengatur orang lain kita tidak dapat mengendalikan atau merubah orang lain apabila orang tersebut tidak mau berubah. Tapi kita memiliki kendali penuh atas diri kita sendiri, kita dapat merubah diri kita sendiri, walau sulit tapi itu bukan hal yang mustahil, kita hanya perlu waktu sedikit lebih lama untuk dapat merubah suatu kebiasaan yang kita miliki. Dan bersabar serta meyakini bahwa semua kerja keras dan penantian kita akan menghasilkan buah yang manis nantinya. 

Misalnya jika kita ilustrasikan, saat kita baru pulang bekerja dan ingin mengistirahatkan tubuh kita yang telah lelah bekerja sedari pagi datanglah saudara kita atau orang tua kita yang memarahi kita karena kesalahan kita misalnya masuk masih dengan sepatu yang kotor ke dalam rumah dan membuat rumah menjadi kotor. Kita tidak dapat mengendalikan orang tersebut untuk tidak marah karena kita tidak memiliki kekuatan untuk meredakan kemarahannya seketika. Tapi kita dapat memilih respon seperti apa yang akan kita berikan terhadap kemarahan yang ia nyatakan tersebut. Kita dapat memilih untuk ikut terpancing dan menjadi marah atau dengan tenang meminta maaf dan menyatakan bahwa kita akan membersihkannya segera. 

Kedua respon itu dapat kita kendalikan karena berasal dari diri kita sendiri, dan kedua respon tersebut akan memberikan hasil yang amat sangat jauh berbeda. Mungkin jika kita memilih untuk ikut terpancing kemarahannya, kita akan ribut panjang dan membuat kita semakin lelah, sedangkan kalau kita memilih respon kedua kita pasti akan dapat menghindari keributan besar.

Tapi saya mengerti betul bahwa mengendalikan kemarahan kita tidaklah mudah, apalagi saat kita sedang lelah atau juga sedang marah. Tapi kembali lagi, hal itu memang sulit tapi bukan mustahil kita hanya perlu waktu dan kesabaran untuk menghasilkan hasil yang lebih baik nantinya.

So, sebenarnya kebahagiaan itu terletak dalam genggaman kita sendiri, banyak diantara kita yang sering kali berpikir bahwa aku akan bahagia dan senang sekali bila bisa memiliki suatu barang tertentu atau memiliki seseorang. Bahkan tidak saya pungkiri, saya sendiri pun sering kali merasakan hal tersebut. Tapi pada hekekatnya manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas, saat kita sudah memiliki hal tersebut kita pasti akan menginginkan hal yang lain lagi, jadi kapan kita akan merasa bahagia? Dan kesalahan lainnya adalah karena kita meletakkan kebahagian kita pada hal yang belum kita miliki, tentu saja kita tidak merasa bahagia karena kita tidak memilikinya, mengapa tidak kita letakan kebahagiaan kita terhadap hal yang sudah kita miliki (rasa bersyukur) karena hal ini akan merubah pandangan kita terhadap hidup ini. Karana saat kita mau membuka mata hati kita, kita dapat menemukan banyak hal yang sepatutnya kita syukuri keberadaanya.

Jadi kesimpulannya, hidup itu indah dan bahagia hanya terkadang kita melihatnya dari sudut pandang yang salah dan membuat kehidupan terasa begitu menyedihkan. Maka "Tersenyumlah Pada Kehidupanmu" :)

Sekian post saya kali ini, semua tulisan diatas adalah hasil pemikiran saya sendiri, dan saya pun masih belajar untuk menjadi lebih baik dan memandang hidup ini menjadi lebih indah dari sebelumnya, maka marilah sama-sama kita belajar. Dan saya juga membuka diri untuk menerima masukan dan juga kritik yang membangun karena mungkin saja apa yang saya pikirkan adalah salah. Dan saya tidak menginginkan pandangan saya yang salah dapat membuat orang lain ikut memiliki pandangan yang salah mengenai kehidupan ini.

Terima kasih ^^





Tidak ada komentar:

Posting Komentar